oleh: Moh. Hasyim Abd. Qadir
A. Pendahuluan
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan ini manusia
selalu dihadapkan dengan fenomena pluralitas. pluralitas bukanlah barang baru
untuk dibicarakan dalam arti bahwa isu pluralitas adalah setua usia manusia dan
selamanya akan ada, kareana manusia dalam menjalani kehidupan selalu bersifat
pluralistik secara alamiah dan realitas pluralitas ini menyatu dalam kehidupan
sehari-hari sebut saja plutralitas ras, pluralitas agama, pluralitas bahasa dan lain sebagainya.
Dalam fakta pengalaman historisitas
keberagamaan Islam era kenabian Muhammad, masyarakat yang pluralistik secara
religi sudah terbentuk dan sudah pula menjadi kesadaran umum pada saat itu. Di
tengah pluralitas keberagamaan pada masa kenabian Muhammad, tidaklah
menghalangi beluai untuk mengembangkan sikap-sikap toletansi.